Skip to main content

REVIEW : LOVE IS A BIRD 2019 ( INDONESIA MOVIE )


LOVE IS  A BIRD ( Indonesia Movie )
Sutradara : Richard OH
Produksi : Timeless Picture & Metaphor Pictures
Durasi : 84 Menit
Apa yang anda pertahankan dikala semua kehidupan kita berantakan, ada kesempatan kedua jika kita diberikan kehidupan yang lebih baik dari awal hingga akhir, pasti setiap kita punya jawaban berbeda mengenai arti sebuah kehidupan. Salah satu prahara pernikahan menjadi pilihan tepat bagi setiap manusia yang ingin berbahagia karena dua insan dalam segala perbedaan menyatu jika ada yang salah pasti berantakan. Mengapa mengambil prase Love is a bird, apakah cinta itu mudah sekali pergi tanpa ada rasa kembali, disaat sepasang burung meninggalkan sarangnya demi mencari makna atau cinta itu seperti burung bebas kemana dia akan terbang. Film berdurasi 85 menit ini disebut-sebut terinspirasi dari buku Please Follow Me karya Sophie Called dan Jean Baudrillard. Ketika cinta sudah tidak dapat dipertahankan dalam rumah tangga, maka cuma satu jalan mengambil kehidupan masing-masing tanpa perlu merepotkan pasangan kita untuk kembali, ini yang dialami Darma (Bront Palarae) saat berada di Jogja ingin menjernikan pikiran melihat wanita menari di kerumunan masyarakat lalu lalang daerah Mailoboro sontak mengabadikan wajah manis sang penari dengan fotonya dan mengikuti kemana dia pergi hingga bertemu pria yang tak lain kekasihnya, Naira (Ibel Tenny) ingin pergi sekali keluar dari jogja, dia berharap Darma pria yang barusan dia kenal membawa ke Jakarta, namun Darma sendiri sedang mengalami masalah yang pelik dalam kehidupan rumahtangga. Kekasih Naira – Jafran (Ibnu Widodo) juga mengalami masalah tapi takut untuk mengakuinya, dan Kirana (Gemilang Sinatrya) istri Darma ingin kembali lagi namun Darma enggan.



Sebuah karya Richard Oh yang sempat tertunda selama 2 tahun, kisah cinta yang disenikan tak semua orang mampu mengerti alur cerita padahal pesan yang disampaikan sangat sederhana dengan pengambilan gambar sangat artistik dan pendekatan emosial tanpa banyak dialog, Love is A Bird adalah roman sastra seorang Richard OH terhadap kehidupannya, dalam sesi wawancara singkat Bront Palarae mengatakan jangan sampai tertidur menghayati film ini, bukan hal yang mudah dicerna oleh semua kalangan dengan pendekatan psikologis angle camera shot close up change focus membawa penonton untuk lebih merasakan apa yang sedang terjadi, pengunaan shaking camera juga terasa menganggu bagi sebagian orang. Dalam esensi cerita sebenarnya bukan hal yang baru dalam dunia film, sudah banyak namun film ini serasa tontonan buat mereka yang terbiasa menonton film festival, anda akan merasa jenuh dalam hitungan menit, datar dan alur lambat belum lagi atmosphere lingkungan serasa natural mungkin akan merasa terganggu. Yang menarik adalah lokasi shooting di Jogjakarta dimana lokasinya sangat exlusive, untuk acting saya berikan applause semuanya tampil maksimal walaupun film LOVE IS A BIRD sudah dikerjakan 2 tahun yang lalu dan baru sekarang dirilis mulai tanggal 14 November 2019 hanya di beberapa bioskop saja, bukanlah tontonan untuk mengisi waktu sengang anda karena tidak mudah dinikmati semua kalangan. Overall : 6.5/10

Comments

Popular posts from this blog

Press Release : WESTWORLD Season 2 tayang segera

JAKARTA, 9 Maret 2018 – Drama serial peraih Emmy ® WESTWORLD kembali dengan sepuluh episode di season kedua bersamaan dengan A.S. pada Senin, 23 April jam 8.00 WIB eksklusif di HBO dengan penayangan ulang primetime jam 21.00 WIB di HBO. Tonton episodenya di HBO On Demand. Tonton sepuluh episode dari season pertama serial WESTWORLD yang mendapat pengakuan dari para kritikus, kapanpun di HBO On Demand. Season pertama juga akan tayang setiap Sabtu malam HBO mulai 24 Maret sampai 21 April. Tayang perdana di HBO pada 2016 dan menjadi serial anyar HBO yang paling banyak ditonton, WESTWORLD merupakan perjalanan kelam tentang sebuah awal dari kesadaran buatan dan evolusi dari kejahatan. Pemain dari season pertama antara lain Anthony Hopkins, Evan Rachel Wood, Thandie Newton, Ed Harris, Jeffrey Wright, James Marsden, Tessa Thompson, Sidse Babett Knudsen, Jimmi Simpson, Rodrigo Santoro, Shannon Woodward, Ingrid Bolsø Berdal, Ben Barnes, Simon Quarterman, Angela Sarafy

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung

REVIEW : MANGGA MUDA

MANGGA MUDA 2020 Sutradara : Girry Pratama Produksi : Lingkar Pictures  Durasi : 1 jam 38 menit Dalam Press media dan Gala premier di Plaza Senayan beberapa waktu lalu, Film MANGGA MUDA dihadari oleh semua para crew pemain termasuk sang sutradara kecuali Bapak Ridwan Kamil dan Nafa Urbach berhalangan hadir, dengan suasana tawa para pemain menceritakan prosesnya sebelum terlibat, Bagi Girry Pratama (Ular Tangga, Kain Kafan Hitam) akhirnya selesai juga film yang skenarionya ditulis oleh Jujur Prananto , proses panjang membuahkan hasil yang maksimal, "saya puas kinerja teman-teman produksi, para actor dan artis pendukung MANGGA MUDA ini, kenapa dia memberikan judul MANGGA MUDA karena identic dengan cerita wanita hamil (ngidam) buah yang susah dicari", Ketika Tora Sudiro ditawarin bermain sebagai pemeran utama ada hal yang kurang yakin dengan Lingkar Pictures , karena dia tidak mengenal orang-orang produksi kecuali Gary Iskak yang telah ditawarin main film in