Sebuah adaptasi film rusia " Trap for Lonely Man " bercerita tentang istri tiba-tiba hilang secara misterius,tapi tiba-tiba datang disaat suami mencari tanpa hasil apapun,Diproduksi oleh Chen Sicheng (Detective Chinatown, Beijing Love Story) dan disutradarai bersama oleh Liu Xiang (Knock Knock) dan Cui Rui, film tersebut dibintangi oleh Zhu Yilong, Ni Ni, Janice Man, dan Du Jiang. Sebagai film blockbuster selama 2 minggu penayangan menghasilkan lebih dari 2,87 miliar yuan (sekitar 397,4 juta dolar AS) hingga saat ini di box office di daratan China setelah 17 hari. Berawal dari We Fei melaporkan kepolisian setempat bahwa istrinya Li Muzi hilang tiba-tiba saat bulan madu pada sebuah pulau di Asia Tenggara, We Fei merasa putus asa lantaran polisi terlalu menganggap biasa kejadian ini, saat melihat poster orang hilang disinilah muncul polisi berasal dari Tiongkok berusaha membantu sebisa mungkin, kebiasannya berada pada sebuah bar hanya melampiaskan kekecewaan yang terjadi padanya, bartender memberikan info ada pengacara hebat mampu menyelesaikan setiap masalah. Bertemulah Chen Mai (Ni Ni),perkenalan inilah mereka berdua yang akan menyelidiki keberadaan istrinya. Dihari berikutnya dia mendapati istrinya Li Muzi (Janice Man-fake) muncul dengan wajah sama tapi suaminya merasa bukan Li Muzi yang dia kenal selama ini, berkali-kali We fei menunjukan kalau yang datang ke kamar hotelnya adalah orang asing apapun buktinya dia tidak percaya sama sekali, Chen Mai percaya pada We Fei jika menceritakan apa yang terjadi sesungguhnya dimalam istrinya hilang, dari berbagai lokasi Chen Mai dan We Fei menulusuri hingga ada pihak lain yang berusaha membunuh mereka. Apakah kematian atau hilangnya Li Muzi merupakan konspirasi pihak ketiga dimana Li Muzi adalah salah satu anak taipan tiongkok paling terkaya. Bagi pecinta film bergenre roman thriller setiap puzzle demi puzzle akan tersusun rapi setelah semuanya menyatu, plot naik turun serasa rollercoster penonton akan merasa terjebak oleh kondisi para pemain, kita dibuat tidak percaya sama karakter A tapi percaya dengan karakter utama, namun muncul cerita karakter C,D,E akan berbeda lagi hasilnya. Benar-benar tersusun sangat rapi. Ya film taiwan menurut saya terbaik saat ini sayang untuk dilewatkan begitu saja, banyak clue secara gak langsung berhubungan dengan alur cerita seperti pengunaan lukisan van ghoh masuk dalam adegan cerita ditata begitu rupa hingga kita akan tahu maksud tujuan karakter menjadi bagian dari kehidupan harmonis menuju kehancuran perlahan-lahan,sebuah cara pandang berbeda mengenai lukisan, begitu juga bintang-bintang dilangit.
Yang menjadi alasan suami mencari keberadaan istrinya bisa menjadi benang merah sesungguhnya apa yang terjadi. Saya teringat film Gone Girl atau film Ghost yang paling fenomenal, seperti itulah alurnya kita gak bakalan bisa menebak setiap rentetan kejadian setelahnya. Penulis sangat rapi menutup akhir cerita, mungkin bagi sebagian orang klise layaknya sinetron indonesia pada umumnya namun kekuatan karakterlah membuat kita mengerti. Atau cerita Lost In the Stars layaknya dunia ini panggung sandiwara semua telah disetting begitu rupa hingga kita percayai semuanya. Keberhasilan Zhu Yilong (We Fei,) saya harus memuji penampilan yang luar biasa mampu menunjukan profesioanal sebagai aktor muda rasanya sutradara sudah pantas memberikan porsi lebih banyak dibandingkan yang lain, hal ini membuat penonton terpesona dan terkejut akan keberadaan setiap adegan. Lost in the Stars menyajikan problema manusia mencari cinta sejati juga harta selalu menjadi incaran dalam kehidupan, hal sepele akan menjadi brutal saat nafsu itu muncul, kecurangan, balas dendam serta ambisi melampaui akal sehat akan tercapai walaupun mengorbankan orang lain yang dikasihinya. LOST IN THE STARS mulai tayang tanggal 30 Agustus hanya jaringan CVG Cinema, saya rekomendasi pasangan muda menonton film ini campuran unsur roman, thriler dan suspens menjadi satu yang akan terjawab pada akhir cerita. Overall : 8.5/10
Comments
Post a Comment