Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2024

REVIEW : Totto-Chan: The Little Girl at the Window

Film Totto chan , The Girl at windows  merupakan adaptasi dari  novel best seller karya Tetsuko Kuroyanagi dengan judul yang sama dilatarbelakangi oleh kisah si penulis sendiri ketika masih kecil  sedang menempuh pendidikan di sekolah Tomoe Gakuen. Totto-chan gadis kecil super aktif tidak bisa belajar disekolah umum karena mempunyai pikiran sendiri dalam belajar, dengan semangat menggebu-gebu dia selalu bikin orang lain tertawa namun orang tua mengalami kesulitan menyekolahkan dia sehingga untuk hal ini, hanya sekolah unik yang mau menerimanya, Meskipun ayah dan ibunya mencintainya, tidak tahu cara terbaik menangani anak ini , hingga akhirnya dia bertemu dengan Pak Kobayashi, kepala sekolah Tomoe Gakuen, dia menemukan seseorang yang dapat memahaminya jalan pikiranya. Sebagai guru dan kepala sekolah Pak Kobayashi adalah  benar-benar memahami hati anak-anak. Pada pertemuan pertamanya dengan Totto-chan, dia mendengarkan ceritanya selama berjam-jam-untuk mengungkapkan semua pikiran yang

REVIEW : The Architecture of love, Dari Trauma Menjadi Cinta Sejati

B erdasarkan novel karya Ika Natassa dengan judul yang sama tahun 2016 yang mana kita tahu juga sukses dengan dua adaptasi novel di film sebelumnya, film ini mengisahkan tentang Raia seorang penulis terkenal di Indonesia yang sedang dipuncak karirnya, mendapat sebuah pencapaian dimana novelnya diadaptasi ke sebuah film, dalam kondisi ini dia menemukan kenyataan bahwa suaminya telah mengkhianatinya. Semua buku-buku yang ia tulis ia selalu menjelaskan bahwa ada Muse untuknya, tak heran jika semua tentang seberapa berharga dan cintanya ia terhadap suaminya. Tahun 2024 di tangan  sutradara Teddy Soeriaatmadja mewujudkan dalam layar lebar dengan pemain Nicholas Saputra dan Putri Marino menambahkan, kehadiran mereka dalam satu layar merupakan sebuah momen spesial. Keduanya mampu menerjemahkan dua karakter dari cerita yang ada di dalam skenario, dengan arahannya dan menjadi kerja kolaborasi antar sineas dua negara. Bagi produser Pak Chand Parwez Servia “Film TAOL adalah kisah yang a

REVIEW : GLENN FREDLY THE MOVIE, semua karena cinta

  Seorang legenda yang telah menoreh sejarah baru musik pop di Indonesia tidak hanya menjadi idola kaum muda tapi juga kemanusian yang selalu dia tonjolkan pada aksi diatas panggung, baginya hanya musiklah yang menyatukan perbedaan pandangan suku ras agama dalam balutan nada nada indah didalamnya, semua lirik lagu selalu bercerita perjalanan hidup pria keturunan Ambon ini. Suara yang khas telah menyentuh banyak hati serta menjadi inspirasi hingga kepergiannya tahun 2020, tahun ini Time International Films, Adhya Pictures dan DAMN i love indonesia pictures mempersembahkan tribute 4 tahun setelah kematian sebagai rasa syukur telah menjadi berkat banyak orang dalam setiap syairnya, bukan sebuah biopik tapi mengambil sisi kehidupan Bung Glenn dalam bermusik dalam judul GLENN FREDLY THE MOVIE. Penayangan spesial screening  di kota Ambon dihadiri oleh keluarga besar Bung Glenn pada tanggal 12 April 2024 berdekatan dengan momen peringatan wafatnya Glenn pada tanggal 8 April 2020, kejadian men

REVIEW : THE ROUNDUP PUNISHMENT, aksi Don Lee membongkar kejahatan

*Sinopsis: Film "The Roundup: Punishment" mengisahkan tentang Detektif MASeok-do (Don LEE) yang ditugaskan untuk menangani kasus pengedar narkoba yang menggunakan aplikasi pengiriman sebagai modusnya. Saat penyelidikan berlangsung, terungkap bahwa pengembang aplikasi tersebut telah meninggal di Filipina dan kematiannya terkait dengan operasi perjudian ilegal online yang besar. Mendapatkan kritikan dan pujian  para penggiat film di Korea, tak heran kemunculan aksinya di Indonesia sudah pasti di tunggu,dibalik badan kekar tidak banyak omong Don Lee juga sebagai sosok pri yang harmonis, filmnya tidak muluk aksi belaka tapi selalu ada pesan moral dibaliknya. Pengambilan gambar close up fighting menambah andrenalin terbawa, hantaman tangan, senjata atau benda-benda kerasakan terasa seolah-olah kita berada pada alaur cerita ditambah angle sinematography gerak cepat membuat film ini mengalir aksi tiada henti.Vilian yang dihadirkan juga bagi saya cukup sepadan bertarung tangan koson

REVIEW : DUA HATI BIRU, sebuah realita pasangan muda

“Kami tidak menyangka animo yang begitu besar dari masyarakat terhadap kelanjutan kisah Dua Garis Biru. “DUA HATI BIRU” yang hadir sebagai hadiah untuk keluarga Indonesia, dan kami berharap film ini dapat menjadi wadah refleksi dan diskusi hangat, terutama saat momen libur Lebaran ketika keluarga berkumpul,” ujar Chand Parwez Servia, produser film“DUA HATI BIRU.” Kami berharap bahwa film ini dapat menjadi ruang bagi banyak cerita yang membawa harapan baik tentang keluarga, serta membuka jalan komunikasi lebih akrab,” lanjut Chand Parwez Servia. Sebagai kisah kelanjutan keluarga kecil Bima, Dara dan Adam, “DUA HATI BIRU” akan membahas lika-liku kehidupan berkeluarga yang dialami oleh pasangan muda, tantangan dalam mengurus anak dan juga upaya pasangan keluarga muda untuk menyeimbangkan peran masing-masing baik sebagai orangtua bagi anak mereka, sebagai anak dari orangtua masing-masing, dan juga sebagai teman hidup satu sama lain. Dari paparan diatas menunjukan nilai positif film perta

REVIEW : SIKSA KUBUR, Antara keyakinan atau hanya omong kosong belaka

  Genre horor tetap jadi favorit pilihan masyarakat kita dalam menonton film,jarang sekali film horor kurang dinikmati terlebih menyangkut budaya dan agama, walaupun beberapa waktu lalu sutradara,penulis naskah film menyinggung tentang tema horor yang terlalu menjelekan sebuah tata cara agama islam membuat pro dan kontra, namun semua akan kembali lagi pada diri penonton yang menikmati sebuah film horor murni tanpa embel-embel agama hanya sekedar hiburan semata, memicu andrenalin untuk  dirinya sendiri. Apakah film horor mengajar kita sesuatu kehidupan lebih baik dalam beragama, pertanyaan ini timbul setelah menonton sebuah film yang patut dibicarakan sesudahnya. Sutradara Joko Anwar dalam film ke-10nya membuat gebrakan baru dalam cerita horor tidak sekedar horor biasa namun dibalik ada tersirat cerita hubungan keluarga, kepercayaan dan oranglain menjadi bagian cerita yang menyeluruh.  Disaat masih kecil Sita ( Faradina Mufti) dan Adil (Reza Rahadian) melihat kedua orangtuanya meninggal