Skip to main content

REVIEW LAND OF HAPPINESS, Sisi Kelam Peradilan Korea Selatan

 

LAND OF HAPPINESS

Directed:  Choo Chang Min

Cast: Jo Jung-suk, Lee Sun-kyun, dan Yoo Jae-myung.

Production : Papas Film, Oscar 10 studio , Next Entertaiment World

Runtime: 12 4minute

Bagi yang suka dengan Historical Drama Thriller film ini menjadi acuan anda menonton di bioskop, tahun 70an Korea mengalami krisis politik yang berkepanjangan dalam Sejarah mereka masa-masa itu sangat lekat perseteruan Korea Utara sedang memanas dalam pemerintahan terpecah menjadi dua :  pro liberal dan pro demokrasi, tidak hanya krisis politik juga tatanan ekonomi di Korea Selatan pada tahun 1970-an dapat digambarkan sebagai kehidupan yang sangat miskin dan tidak berkelas, atau, dengan kata lain, banyak orang Korea menjalani kehidupan yang sederhana namun kasar. Saat itu, latar belakang ekonomi  akan berdampak besar pada gaya hidup. 1972, Presiden Park Chung Hee mengeluarkan deklarasi khusus yang membubarkan Majelis Nasional dan melarang kegiatan politik oleh partai politik dengan alasan bahwa reformasi pengaturan dalam negeri diperlukan untuk mengimbangi kemajuan dalam dialog Utara-Selatan dan mengumumkan darurat militer, disinyalir dari wikipedia, serta pemerintahan yang otoriter membuat pihak oposisi melawan dan pada tahun 1979, Presiden Park Chung-hee terbunuh dan periode Republik Keempat berakhir. Pemerintahan kemudian beralih ke tangan jenderal bernama Chun Doo-hwan. Di bawah konstitusi baru, Jenderal Chun terpilih sebagai presiden Republik Kelima. Naiknya Chun diikuti ketidakpuasan masyarakat yang menginginkan transisi yang demokratis. Awal periode ini diwarnai dengan peristiwa Pergerakan Demokratisasi Mei yang terjadi di Gwangju, jadi film LAND OF HAPINESS merupakan salah satu kisah nyata sisi gelap peradilan Korea yang rumit. Bagi kita di indonesia seperti menonton kisah tragedi 98 dalam layar lebar.


Sinopis

Pada tanggal 26 Oktober 1979, enam hari setelah protes mahasiswa berakhir, Park Chung Hee ditembak mati di kepala dan dada oleh Kim Jae-gyu, direktur KCIA, setelah jamuan makan di rumah persembunyian di Gungjeong-dong, Jongno- ya, Seoul. Petugas KCIA lainnya kemudian pergi ke bagian lain gedung dan menembak mati empat pengawal presiden lainnya. Cha Ji-chul, kepala Dinas Keamanan Presiden, juga ditembak mati oleh Kim. Dan kelompoknya kemudian ditangkap oleh tentara di bawah pimpinan Kepala Staf Angkatan Darat Korea Selatan. Mereka disiksa dan kemudian dieksekusi.

Walaupun berdasarkan kisah nyata beberapa bagian merupakan pengembangan cerita lebih dramatis demi kebutuhan pengemar film korea, ini kisah sepenggal dari peradilan umum kemudian peradilaan  tertutup Korea.

Sebagai pengacara lihai lebih banyak menggunakan cara-cara kotor Jo Jung Suk (Jung Ji  Hoo) mencoba mediasi anggota KCIA saat pembunuhan presiden dirumah dinasnya, Lee Sun Kyun ( Park Tae Joo) supaya dibebaskan dengan tuduhan perkara pidana bukan makar, sosok Kolonel Park begitu pendiam, tidak banyak bicara tapi ekspresi wajah terlihat tertekan, beda dengan pengacaranya begitu antusias mengarap kasus ini sebagai langkah terkenal pada jamannya, proses alot mewarnai jalan persidangan dimana pihak tantara menuding makar untuk mengulingkan pemerintahan yang ada, tapi pihak pembela park justru melihat ketidakberesan kasus ini, ketekunan Jung mencari bukti selalu terhalang pihak lain ikut serta investigasinya sehingga dia mendapatkan perlawanan sengit tak heran keberadaan sering disangkutpautkan masalah demontran mahasiswa, ayahnya seorang pendeta menolong demonstran dianggap kejahatan mendukung sayapap liberal  menunggu hukuman mati atau dibunuh misterius, Jung tetap yakin kalau Park dapat pembebasan, namun sikap pendiam inilah sebagai prajurit menjalankan perintah atasan tanpa mengetahui rencana pembunuhan presiden dilandasi makar atau tidak sengaja. bahkan tuduhan penyuapan oleh Jendral Angkatan Darat makin rumitnya dia untuk dibebaskan, Sejarah mencatat kasus ini paling cepat diselesaikan.

Land Of Hapinness, cerita dengan menguras emosi dalam ruangan sidang dengan sinematography sangat kelam terlihat pada raut wajah terpidana, sarat dengan tidakadilan, kesetian, kebenaran serta kepentingan pihak lain tergambar jelas selama durasi 2 jam lebih seakan naik rollercoster danjuga gambaran cerita kelam politik Korea tahun 97 sebagai film terakhir mendiang Lee Sun Kyun berperan sangat jelas apa yang mereka alami waktu persidangan, begitu kontras kehidupan rumah tangga dengan pekerjaan sebagai badan intelejen Korea, kekayaan dan kemewahan tidak ada padanya. Kontras dengan si pengacara bisa makan enak berkumpul sama teman sejawatnya dapat memanupulasi kasus karena pengadilan tidak memutuskan siapa yang salah namun siapa kalah atau menang, hal ini menjadi benang merah film Land Of Hapiness berakhir dengan sad story, menerima semua kekalahan peradilan dengan kekuatan politik yang ada. Sosok fiktip pengacara memang tidak ada dalam sejarah tapi pihak yang terlibat nyata adanya, oh ya rasanya kasus ini juga mirip  dua film tahun 79 : Film 12 12 the day (2023) dan The Man Standing Next (2020), sangat memungkinkan dari sisi kisah Jendral yang bertikai juga orang yang berada saat presiden tertembak. Pecinta film historical drama bertema politik Korea wajib menonton  Land Of Hapiness mulai tayang di CGV Cinemas, Cinepolis dan cinema21. Overall : 9/10


 

Comments

Popular posts from this blog

Press Release : WESTWORLD Season 2 tayang segera

JAKARTA, 9 Maret 2018 – Drama serial peraih Emmy ® WESTWORLD kembali dengan sepuluh episode di season kedua bersamaan dengan A.S. pada Senin, 23 April jam 8.00 WIB eksklusif di HBO dengan penayangan ulang primetime jam 21.00 WIB di HBO. Tonton episodenya di HBO On Demand. Tonton sepuluh episode dari season pertama serial WESTWORLD yang mendapat pengakuan dari para kritikus, kapanpun di HBO On Demand. Season pertama juga akan tayang setiap Sabtu malam HBO mulai 24 Maret sampai 21 April. Tayang perdana di HBO pada 2016 dan menjadi serial anyar HBO yang paling banyak ditonton, WESTWORLD merupakan perjalanan kelam tentang sebuah awal dari kesadaran buatan dan evolusi dari kejahatan. Pemain dari season pertama antara lain Anthony Hopkins, Evan Rachel Wood, Thandie Newton, Ed Harris, Jeffrey Wright, James Marsden, Tessa Thompson, Sidse Babett Knudsen, Jimmi Simpson, Rodrigo Santoro, Shannon Woodward, Ingrid Bolsø Berdal, Ben Barnes, Simon Quarterman, Angela Sarafy

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung

REVIEW : MANGGA MUDA

MANGGA MUDA 2020 Sutradara : Girry Pratama Produksi : Lingkar Pictures  Durasi : 1 jam 38 menit Dalam Press media dan Gala premier di Plaza Senayan beberapa waktu lalu, Film MANGGA MUDA dihadari oleh semua para crew pemain termasuk sang sutradara kecuali Bapak Ridwan Kamil dan Nafa Urbach berhalangan hadir, dengan suasana tawa para pemain menceritakan prosesnya sebelum terlibat, Bagi Girry Pratama (Ular Tangga, Kain Kafan Hitam) akhirnya selesai juga film yang skenarionya ditulis oleh Jujur Prananto , proses panjang membuahkan hasil yang maksimal, "saya puas kinerja teman-teman produksi, para actor dan artis pendukung MANGGA MUDA ini, kenapa dia memberikan judul MANGGA MUDA karena identic dengan cerita wanita hamil (ngidam) buah yang susah dicari", Ketika Tora Sudiro ditawarin bermain sebagai pemeran utama ada hal yang kurang yakin dengan Lingkar Pictures , karena dia tidak mengenal orang-orang produksi kecuali Gary Iskak yang telah ditawarin main film in