Sinopsis :
Gani (diperankan oleh Juan Bio One) jatuh cinta sejak pertama mendengar suara Hanna, namun tak sanggup mengatakannya kecuali dalam lembar buku harian. Saat ia ingin mengungkapkannya, Hanna (diperankan oleh Febby Rastanty) sudah memutuskan untuk menikah dengan Arya, karena Arya bisa membawa Hanna keluar dari rumahnya yang toxic. Namun menikah dengan Arya (diperankan oleh Ibrahim Risyad), yang verbally abusive & mentally unstable, justru membuat Hanna terpuruk hingga ke titik nadir. Pernah terpisah di dua benua, pusaran Nasib membawa Gani berjumpa lagi dengan Hanna, setelah 10 tahun memendam rasa.
Febby Rastanty (Balada Si roy, Seni Memahani Kekasih) mendapatkan kesempatan main bareng dengan Aktris senior Meriam Belina, mengungkapkan rasa senang bisa makin banyak belajar dan terbuka di arahin karakternya seperti apa nantinya, kebahagian tersendiri. Juan Bio One sederet film dia bintangi dari komedi, drama hingga thriller, film ini menjadi pengalaman yang menyenangkan mengungkap sisi karakter yang beda begitu juga Ibrahim Risyad, karakter filmnya masuk pada katagori tidak disukai para wanita, hal ini tantangan baginya baru saja menikah semoga tidak ada terkena dampak nyata bagi penonton, ungkapnya disela-sela press confrence kamis siang di Jakarta.
Sebuah kolaborasi yang manis Pic[k]lock Films, Azoo Projects, Fortius Films menghasilkan karya yang manis pula, dibawah arahan sutradara Agung Sentausa mencermati kisah cinta dari dulu hingga sekarang masih relevan antara masa lalu, masa sekarang dan masa depan tak heran genre romantic tetap menjadi primadona penonton Indonesia Agung Sentausa, sang sutradara, mengatakan, "Film ini adalah cerita tentang cinta yang penuh liku, tentang bagaimana hidup terkadang memberi kita kesempatan yang tak terduga. Setiap karakter dalam cerita ini membawa lapisan emosional yang dalam, yang membuat kita bertanya-tanya apakah ada ruang untuk cinta yang tertunda?"
Dewi Umaya, produser, juga menambahkan bahwa film ini akan membawa perspektif baru tentang bagaimana hubungan dan masa lalu dapat membentuk masa depan kita. "Kisah Sampai Nanti, Hanna! adalah refleksi dari kehidupan nyata bahwa terkadang kesempatan kedua dating bukan untuk mengulang masa lalu, tapi untuk menciptakan akhir yang lebih baik," ungkap Dewi.
Sebenarnya project ini cukup ideal siapapun dapat terlibat namun saya melihat banyak investor mau mengembangkan perfilmaan Indonesia lebih baik lagi, bagi saya ini hal yang baru secara pembiayaan ada efisiensi dalam project ini supaya kedepannya saya makin antusias lagi tentunya ada pesan tersendiri buat masyarakat. banyak yang di explore pemain-pemain berbakat kita tentunya.
Kami berharap film menjadiikan pesan moral bagi penonton, karena saya ingin positive vibes terpancarkan lewat film ini, terus ramaikan film indonesia tak hanya menghibur juga. Kehangatan rasa kita sebagai manusia akan cinta, waktu dan masa depan. film ini sangat relevan khususnya para wanita jaman sekarang antara pilihan , karir dan kesempatan juga para lovers harus move on jangan terpaku oleh masa lalu sampai jumpa tanggal 5 Desember 2024 , film Sampai Nanti, Hanna !
Comments
Post a Comment