Skip to main content

REVIEW : BOLEHKAH SEKALI SAJA KUMENANGIS, Mereka Yang Berjuang Dengan Kesehatan Mental

 

Sinopsis :

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (BSSK)” mengikuti kisah Tari (Prilly Latuconsina). Setelah kakaknya meninggalkan rumah, Tari berjuang sendirian untuk menyelamatkan Ibunya (Dominique Sanda) dari Ayahnya (Surya Saputra) yang abusive. Tari yang sejak kecil menyimpan banyak sekali trauma, sudah tidak mampu menahan beban ini. Ditemani Baskara (Dikta Wicaksono), seorang pria temperamental yang juga bergabung di support group yang sama. Mampukah Tari melewati Trauma yang ia punya dan tidak lagi menyimpan tangisnya sendiri?

Bagi pribadi saya film ini salah satu film terbaik persembahan Sinemaku Pictures Mengangkat tema kesehatan mental diusia dewasa awal ini serta memperlihatkan suasana yang berat dan penuh tekanan. Tari, karakter utama, hidup dalam lingkungan yang penuh dengan ketegangan dan ketidakharmonisan. Sejak kecil menanggung beban emosional dan trauma terpendam sekian lama olehnya dan Ibunya. Pada kehidupan lingkungan kerja, Tari menjadi pribadi yang “enggak enakan (People Pleasure)” terhadap rekan kerja untuk menerima semua permintaan teman-temannya membuat Tari kewalahan dan tetap terus menerima keadaan. Penonton akan merasakan kegelisahan dan kesedihan yang mendalam saat menyaksikan perjuangan Tari untuk bertahan di tengah situasi yang sulit. Namun, seiring berjalannya film, penonton akan mulai merasakan perubahan dalam diri Tari. Dia mulai belajar untuk mengungkapkan perasaannya, mencari dukungan dari orang-orang terdekatnya, dan berusaha untuk sembuh dari trauma masa lalunya. Dalam BSSK  menonjolkan bagaimana dan apa itu support group. Support group yang didukung dengan konselor adalah kelompok dukungan yang menyediakan ruang bagi individu untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan strategi coping dalam menghadapi masalah tertentu, seperti kesehatan mental, kecanduan, atau kehilangan. Konselor berperan sebagai fasilitator dalam kelompok tersebut, membantu memandu diskusi, memberikan wawasan profesional, dan memastikan lingkungan yang aman dan mendukung. Tari tidak dibiarkan sendirian, namun mereka saling mendukung satu sama lain, bertumbuh dan menjadikan lingkungan positif sampai di akhir cerita. Bahkan sempat juga terdapat scene dimana konselor dan teman-teman ikut membantu menyelamatkan Tari walaupun mungkin hal tersebut dapat melukai atau mengancam dirinya, namun kebersamaan itulah yang membuat tercapainya penyelesaian masalah. Perjalanan emosional ini akan membuat penonton terbawa dan ikut merasakan perjuangan Tari. Perkenalan dia denga Baskara (Dikta Wicaksono) juga membuat perubahan besar bagi Tari dibalik hidup Baskara juga menyimpan luka mendalam sebagai anak mantan pebasket nasional, hari-hari yang mereka lalui seakan-akan melupakan masalah yang ada tapi bagaimana dua hati menyatu dalam cinta jika mereka belum membereskan luka hati yang dalam dalam keluarga, tak heran ada beberapa scene pertengkaran Tari dengan Baskara, perjuangan Baskara menghadapi orang tuanya, dan kembali Tari harus menghadapi ayahnya sangat abuse

Dengan adanya konselor, anggota kelompok dapat mendapatkan bimbingan yang lebih terarah dan teknik-teknik yang terbukti efektif untuk mengatasi masalah mereka. Hal ini dibuktikan kembali ketika konselor memberikan teknik-teknik bernapas yang baik, Tari betul-betul mempraktekannya, dan ini pun bisa menjadi pelajaran bagi audiens dalam membantu individu saat menghadapi kesulitan emosional. Film ini sukses dengan penampilan yang luar biasa oleh beberapa castnya. Semua pemain dapat mempertahankan karakternya dengan baik walaupun karakternya menjengkelkan dan diluar kendali. Terutama bagian karakter aktor Surya Saputra yang mengejutkan dan berhasil membuat penonton ikut geram. Memerankan karakter Ayah yang abusif, keras, kasar terhadap keluarganya, yang jauh sangat berbeda dengan kepribadiannya. “Pras ini bukan saya banget. Saya enggak bisa ngomong keras, physical, untungnya ada Mas Reka dan Mas Rosa,” ungkap Surya Saputra saat konferensi pers di XXI Plaza Indonesia, Kamis 10 Oktober lalu.
Reka Wijaya Kusuma, sudah berpengalaman dalam berbagai film dan televisi sebagai penulis naskah dan sutradara, dari genre komedi, religi, dan drama. Memadukan kisah psikologis yang banyak dialami oleh setiap orang terutama mereka berkecimpung di dunia film serta dunia nyata banyak sekali latar belakang yang dijadikan sebuah film layar lebar, Tahun ini film arahannya dibintangi oleh Widi Mulia sebagai Nina, Ummi Quary sebagai Ica, Kristo Immanuel sebagai Agoy, Gracia JKT48 sebagai Sarah, dan Antonio Blanco sebagai Dimas. Ide cerita film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis dikembangkan oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Junisya Aurelita. Sementara skenario ditulis oleh Junisya Aurelita. Bagi kalian pernah mengalami di fase seperti dalam film ini rasanya mengalami flashback pada posisi terendah kembali bangkit dari keterpurukan. Atau kalian berada dalam keluarga sempat mengalami kdrt, trauma masa lalu bisa menjadi penyembuh luka yang kalian alami dan jika kalian tidak pernah mengalami satupun setidaknya film ini sebagai pelajaran penting dalam kehidupan sehari-hari, ada perasan mendalam ketika keluar dari bioskop, hal yang menarik untuk dibicarakan dengan pasangan atau keluarga. Saksikan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 17 Oktober 2024. Overall : 8.5/10
Reporter Gisela Marviani



Comments

Popular posts from this blog

Press Release : WESTWORLD Season 2 tayang segera

JAKARTA, 9 Maret 2018 – Drama serial peraih Emmy ® WESTWORLD kembali dengan sepuluh episode di season kedua bersamaan dengan A.S. pada Senin, 23 April jam 8.00 WIB eksklusif di HBO dengan penayangan ulang primetime jam 21.00 WIB di HBO. Tonton episodenya di HBO On Demand. Tonton sepuluh episode dari season pertama serial WESTWORLD yang mendapat pengakuan dari para kritikus, kapanpun di HBO On Demand. Season pertama juga akan tayang setiap Sabtu malam HBO mulai 24 Maret sampai 21 April. Tayang perdana di HBO pada 2016 dan menjadi serial anyar HBO yang paling banyak ditonton, WESTWORLD merupakan perjalanan kelam tentang sebuah awal dari kesadaran buatan dan evolusi dari kejahatan. Pemain dari season pertama antara lain Anthony Hopkins, Evan Rachel Wood, Thandie Newton, Ed Harris, Jeffrey Wright, James Marsden, Tessa Thompson, Sidse Babett Knudsen, Jimmi Simpson, Rodrigo Santoro, Shannon Woodward, Ingrid Bolsø Berdal, Ben Barnes, Simon Quarterman, Angela Sarafy

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung

REVIEW : MANGGA MUDA

MANGGA MUDA 2020 Sutradara : Girry Pratama Produksi : Lingkar Pictures  Durasi : 1 jam 38 menit Dalam Press media dan Gala premier di Plaza Senayan beberapa waktu lalu, Film MANGGA MUDA dihadari oleh semua para crew pemain termasuk sang sutradara kecuali Bapak Ridwan Kamil dan Nafa Urbach berhalangan hadir, dengan suasana tawa para pemain menceritakan prosesnya sebelum terlibat, Bagi Girry Pratama (Ular Tangga, Kain Kafan Hitam) akhirnya selesai juga film yang skenarionya ditulis oleh Jujur Prananto , proses panjang membuahkan hasil yang maksimal, "saya puas kinerja teman-teman produksi, para actor dan artis pendukung MANGGA MUDA ini, kenapa dia memberikan judul MANGGA MUDA karena identic dengan cerita wanita hamil (ngidam) buah yang susah dicari", Ketika Tora Sudiro ditawarin bermain sebagai pemeran utama ada hal yang kurang yakin dengan Lingkar Pictures , karena dia tidak mengenal orang-orang produksi kecuali Gary Iskak yang telah ditawarin main film in